asuhan keperawatan tetanus terbaru 2015
PENGERTIAN
Penyakit
tetanus adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh toksin kuman clostridium
tetani. yang bermanifestasi dengan kejang otot secara paroksismal dan diikuti
kekakuan seluruh badan. Kekakuan tonus otot ini selalu nampak pada otot
masester dan otot rangka.
ETIOLOGI
Clostridium
tetani adalah kuman yang berbentuk batang seperti penabuh genderang, berspora,
golongan gram positif, hidup anaerob. Kuman ini mengeluarkan toksin yang
bersifat neurotoksik (tetanus spasmin), yang mula-mula akan menyebabkan kejang
otot dan saraf perifer setempat. Timbulnya tetanus ini terutama oleh
clostridiumTetani yang didukung oleh adanya luka yang dalam dengan perawatan
yang salah.
PATOFISIOLOGI
Suasana
yang memungkinkan organisme anaerob berpoliferasi dapat disebabkan berbagai
keadaan antara lain :
1. Luka tusuk dalam, misalnya luka tusuk karena paku, kuku, pecahan
kaleng pisau, cangkul dan lain-lain.
2. Luka karena kecelakaan kerja, (kena parang) kecelakaan
lalu-lintas
3. Luka-luka ringan seperti luka gores, lesi pada mata, telinga,
tonsil
Cara kerja toksin
Toksin
diabsorbsi pada ujung saraf motorik dan melalui sumbu silindrik ke SSP. Toksin
diabsorbsi oleh susunan limfatik, masuk ke dalam sirkulasi darah arteri
kemudian masuk ke dalam susunan saraf pusat. Toksin bersifat seperti antigen,
sangat mudah diikat jaringan syaraf dan bila dalam keadaan terikat tidak dapat
lagi dinetralkan oleh antitoksin spesifik. Toksin yang bebas dalam darah sangat
mudah dinetralkan oleh antitoksin spesifik.
FAKTOR PREDISPOSISI
·
Umur tua atau anak-anak
·
Luka yang dalam dan kotor
·
Belum terimunisasi
TANDA DAN GEJALA:
·
Masa inkubasi tetanus berkisar
antara 2 - 21 hari
·
Ketegangan otot rahang dan leher
(mendadak)
·
Kesukaran membuka mulut
(trismus)
·
Kaku-kuduk (epistotonus), kaku
dinding perut dan tulang belakang
·
Saat kejang tonik tampak risus
sardonikus
GAMBARAN UMUM YANG KHAS PADA
TETANUS
1. Badan kaku dengan epistotonus
2. Tungkai dalam ekstensi
3. Lengan kaku dan tangan mengepal
4. Biasanya kesadaran tetap baik
5. Serangan timbul paroksismal dan dapat dicetuskan oleh karena :
·
Rangsang suara, rangsang cahaya,
rangsang sentuhan, spontan.
·
Karena kontriksi sangat kuat
dapat terjadi : aspiksia, sianosis, retensi urin, fraktur vertrebralis (pada
anak-anak), demam ringan (stadium akhir), pada saat kejang suhu dapat naik 2 -
4 derajat celsius dari normal, diaphoresis, takikardi, sulit menelan.
PROGNOSA
Sangat
buruk bila : ada OMP (otitis Media Purulen),
Luka pada kulit kepala
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Diagnosa
didasarkan pada : Riwayat perlukaan disertai keadaan klinis kekakuan otot
rahang.
Laboratorium : Leukositosis
ringan, peninggian tekanan cairan otak, deteksi kuman sulit.
PENATALAKSANAAN
1. Tetanus merupakan keadaan darurat, pengobatan dan perawatan harus
segera diberikan :
2. Netralisasi toksin dengan injeksi 3000 - 6000 iu immunoglobulin
tetanus disekitar luka (tidak boleh
diberikan melalui IV)
3. Debridemant luka, biarkan luka terbuka
4. Penanggulangan kekejangan : isolasi penderita pada tempat yang
tenang, kurangi rangsangan yang membuat kejang, kolaborasi pemberian obat
penenang.
5. Pemberian Penisilin G cair
10 - 20 juta iu (dosis terbagi) dapat diganti tetraciklin/Klindamisin
untuk membunuh kolistrida vegetatif
6. Problema pernapasan : Trakeostomi (k/p) dipertahankan beberapa
minggu
7. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
8. Diit TKTP melalui oral/sonde/parenteral
0 comments:
Posting Komentar