Laporan pendahuluan Encephalitis terbaru 2015

Laporan pendahuluan Encephalitis- pada kesempatan kali ini kita akan membahasa tentang Encephalitis atau sering disebut dengan Inflamasi dari jaringan otak.


Laporan pendahuluan Encephalitis terbaru 2015
Laporan pendahuluan Encephalitis terbaru 2015

Pemeriksaan Diagnostik Encephaliti

Cairan Cerebrospinal : Protein meningkat, Nonne/Pandi +, Glukosa menurun
LED : meningkat
Thorax Photo
Darah Tepi : Leukosit meningkat
CT Scan untuk melihat keadaan otak

Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul adalah :
Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial

Tujuan :
Pasien kembali pada keadaan status neurologis sebelum sakit
Meningkatnya kesadaran pasien dan fungsi sensoris

Kriteria hasil :
Tanda-tanda vital dalam batas normal
Rasa sakit kepala berkurang
Kesadaran meningkat
Adanya peningkatan kognitif dan tidak ada atau hilangnya tanda-tanda tekanan intrakranial yang meningkat.

Rencana Tindakan :

INTERVENSI    DAN RASIONAL      
Pasien bed rest total dengan posisi tidur terlentang tanpa bantal   
=> Perubahan pada tekanan intakranial akan dapat meyebabkan resiko untuk terjadinya herniasi otak 
    
Monitor tanda-tanda status neurologis dengan GCS.   
=> Dapat mengurangi kerusakan otak lebih lanjt   
Monitor tanda-tanda vital seperti TD, Nadi, Suhu, Respirasi dan hati-hati pada hipertensi sistolik    Pada keadaan normal autoregulasi mempertahankan keadaan tekanan darah sistemik berubah secara fluktuatif. Kegagalan autoregulasi akan menyebabkan kerusakan vaskuler cerebral yang dapat dimanifestasikan dengan peningkatan sistolik dan diikuti oleh penurunan tekanan diastolik. Sedangkan peningkatan suhu dapat menggambarkan perjalanan infeksi.      
Monitor intake dan output    Hipertermi dapat menyebabkan peningkatan IWL dan meningkatkan resiko dehidrasi terutama pada pasien yang tidak sadar serta nausea yang menurunkan intake per oral      
Bantu pasien untuk membatasi muntah, batuk. Anjurkan pasien untuk mengeluarkan napas apabila bergerak atau berbalik di tempat tidur.    Aktifitas muntah atau batuk dapat meningkatkan tekanan intrakranial dan intraabdomen. Mengeluarkan napas sewaktu bergerak atau merubah posisi dapat melindungi diri dari efek valsava      
Kolaborasi :
Berikan cairan perinfus dengan perhatian ketat.    Meminimalkan fluktuasi pada beban vaskuler dan tekanan intrakranial, vetriksi cairan dan cairan dapat menurunkan edema cerebral      
Monitor AGD bila diperlukan pemberian oksigen    Adanya kemungkinan asidosis disertai dengan pelepasan oksigen pada tingkat sel dapat menyebabkan terjadinya iskhemik serebral      
Berikan terapi sesuai advis dokter seperti: Steroid, Aminofel, Antibiotika.    Terapi yang diberikan dapat menurunkan permeabilitas kapiler.
Menurunkan edema serebri
Menurunkan metabolik sel / konsumsi dan kejang.   
Kriteria evaluasi :
Pasien dapat tidur dengan tenang
Memverbalisasikan penurunan rasa sakit.

Rencana Tindakan :

INTERVENSI    RASIONAL      
Independent
Usahakan membuat lingkungan yang aman dan tenang   
Menurunkan reaksi terhadap rangsangan ekternal atau kesensitifan terhadap cahaya dan menganjurkan pasien untuk beristirahat      
Kompres dingin (es) pada kepala dan kain dingin pada mata    Dapat menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah otak      
Lakukan latihan gerak aktif atau pasif sesuai kondisi dengan lembut dan hati-hati    Dapat membantu relaksasi otot-otot yang tegang dan dapat menurunkan rasa sakit / disconfort      
Kolaborasi :
Berikan obat analgesik    Mungkin diperlukan untuk menurunkan rasa sakit. Catatan : Narkotika merupakan kontraindikasi karena berdampak pada status neurologis sehingga sukar untuk dikaji.   
Resiko  injuri berhubungan dengan adanya kejang, perubahan status mental dan penurunan tingkat kesadaran
Tujuan:
Pasien bebas dari injuri yang disebabkan oleh kejang dan penurunan kesadaran

Rencana Tindakan :

INTERVENSI    RASIONAL      
Independent :
Monitor kejang pada tangan, kaki, mulut dan otot-otot muka lainnya   
Gambaran tribalitas sistem saraf pusat memerlukan evaluasi yang sesuai dengan intervensi yang tepat untuk mencegah terjadinya komplikasi.      
Persiapkan lingkungan yang aman seperti batasan ranjang, papan pengaman, dan alat suction selalu berada dekat pasien.    Melindungi pasien bila kejang terjadi      
Pertahankan bedrest total selama fae akut    Mengurangi resiko jatuh / terluka jika vertigo, sincope, dan ataksia terjadi      
Kolaborasi :
Berikan terapi sesuai advis dokter seperti; diazepam, phenobarbital, dll.   
Untuk mencegah atau mengurangi kejang.
Catatan : Phenobarbital dapat menyebabkan respiratorius depresi dan sedasi.   


Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskulaer, penurunan kekuatan otot, penurunan kesadaran, kerusakan persepsi/kognitif
Tujuan :
Tidak terjadi kontraktur, footdrop, gangguan integritas kulit, fungsi bowell dan bladder optimal serta peningkatan kemampuan fisik

Tindakan :

Intervensi    Rasional      
Independen :
Review kemampuan fisik dan kerusakan yang terjadi    Mengidentifikasi kersakan fungsi dan menentukan pilihan intervensi      
Kaji tingkat imobilisasi, gunakan skala ketergantungan dari 0 - 4    Kemungkinan tingkat ketergantungan (0) hanya memerlukan bantuan minimal (1)Memerlukan bantuan moderate (3) Memerlukan bantuan komplit dari perawat (4)Klien yang memerlukan pengawasan khusus karena resiko injury yang tinggi      
Berikan perubahan posisi yang teratur pada klien    Perubahan posisi teratur dapat mendistribusikan berat badan secara meneyluruh dan memfasilitasi peredaran darah serta mencegah dekubitus      
Pertahankan body aligment adekuat, berikan latihan ROM pasif jika klien sudah bebas panas dan kejang    Mencegah terjadinya kontraktur atau foot drop serta dapat mempercepat pengembalian fungsi tubuh nantinya      
Berikan perawatan kulit secara adekuat, lakukan masasse, ganti pakaian klien dengan bahan linen dan pertahankan tempat tidur dalam keadaan kering    Memfasilitasi sirkulais dan mencegah gangguan integritas kulit      
Berikan perawatan mata, bersihkan mata dan tutup dengan kapas yang basah sesekali    Melindungi mata dari kerusakan akibat terbukanya mata terus menerus      
Kaji adanya nyeri, kemerahan, bengkak pada area kulit    Indikasi adanya kerusakan kulit   

Kerusakan sensori persepsi berhubungan dengan kerusakan penerima rangsang sensori, transmisi sensori dan integrasi sensori
Tujuan :
1.    Kesadaran klien dan persepsi sensori membaik

Tindakan :

Intervensi    Rasional      
Evaluasi secara teratur perubahan orientasi klien, kemampuan bicara, keadaan emosi serta proses berpikir klien.    Kerusakan area otak akan menyebabkan klien mengalami gangguan persepsi sensori. Sejalan dengan proses peneymbuhan, lesi area otak akan mulai membaik sehingga perlu dievaluasi kemajuan klien      
Kaji kemampuan menterjemahkan rangsang sensori misalnya : respon terhadap sentuhan, panas atau dingin, serta kesadaran terhadap pergerakan tubuh.    Informasi tersebut penting untuk menentukan tindak lanjut bagi klien      
Batasi suara-suara bising serta pertahankan lingkungan yang tenang    Menurunkan kecemasan, dan mencegah kebingungan pada klien akibat rangsang sensori berlebihan      
Tetap bicara dengan klien dengan suara yang tenang, gunakan kata-kata yang sederhana dan singkat serta pertahankan kontak mata    Rangsang sensori tetap diberikan pada klien walaupun dalam keadaan tidak sadar untuk memacu kemampuan sensori persepsi klien      
Kolaborasi :
Rujuk ke ahli fisioterapi atau okupasi    Untuk dapat memberikan penanganan menyeluruh pada klien   


Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan menelan, keadaan hipermetabolik
Tujuan :
Nutrisi klien terpenuhi dengan kriteria tidak adanya tanda malnutrisi dengan nilai laboratorium dalam batas normal

Tindakan :

Intervensi    Rasional      
Kaji kemampuan klien dalam menelan, batuk dan adanya sekret    Faktor-faktor tersebut menentukan kemampuan menelan klien dan klien harus dilindungi dari resiko aspirasi      
Auskultasi bowel sounds, amati penurunan atau hiperaktivitas suara bpowell    Fungsi gastro intestinal tergantung pula pada kerusakan otak, bowelll sounds menentukan respon feeding atau terjadinya komplikasi misalnya illeus      
Timbang berat badan sesuai indikasi    Untuk megevaluasi efektifitas dari asupan makanan      
Berikan makanan dengan cara meninggikan kepala    Menurunkan resiko regurgitasi atau aspirasi      
Pertahankan lingkungan yang tenang dan anjurkan keluarga atau orang terdekat untuk memberikan makanan pada klien    Membuat klien merasa aman sehingga asupan dapat dipertahankan   



DAFTAR KEPUSTAKAAN
Donna, Medical Surgical Nursing, WB Saunders, 1991
Brunner / Suddarth, Medical Surgical Nursing, JB Lippincot Company, Philadelphia, 1984
Doenges, Marilyn E, Nursing Care Plans, F.A.Davis Company, Philadelphia, 1993
Advertisement
Laporan pendahuluan Encephalitis terbaru 2015 | Keperawatan | 5

0 comments:

Posting Komentar