dikutip dari informasi yang bereda ada dua warga negara Indonesia (WNI) yang terjangkit virus COVID-19 di Indonesia. Namun di harapkan Warga agar lebih menjaga diri tanpa harus panik.
1.1 Berikut ini cara yang di sarankan WHO
Pertama, imbauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang kemudian disampaikan kembali oleh Gubernur Jakarta Anies Baswedan dalam panduan 'Menjaga Lingkungan Kerja dari Risiko Penularan COVID19'
- Jaga Lingkungan tempat kerja agar tetap bersih dan higienis
- Lakukan cuci tangan secara bersih dan menyeluruh
- Terapkan cara bersin dan batuk yang benar
- jika ada kolega/kerabat yang sakit untuk beristirahat di rumah
- Perhatikan peringatan perjalanan (travel warning) dari pemerintah sebelum melakukan perjalanan dinas ke luar negeri
- Jika COVID19 telah menyebar di lingkungan sekitar, mereka yang mengalami batuk/demam ringan harus tinggal di rumah
- Upayakan untuk melakukan teleworking (mobile/remote working).
- Saat COVID-19 mulai menyebar di lingkungan sekitar, otoritas kesehatan akan memberikan imbauan terkait penggunaan transportasi publik atau bepergian ke tempat ramai.
1.2 Cara yang di sarankan CDC
Berikut ini juga merupakan langkah pencegahan virus Corona dikutip dari situs badan kesehatan Amerika Serikat, CDC (Centers for Disease Control and Prevention):
- Cuci tangan dengan air dan sabun minimal 20 detik, atau pencuci tangan yang minimal mengandung 60 persen alkohol
- Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak dicuci
- Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit
- Tinggal di rumah jika sedang sakit
1.3 Cara Kemenkes RI
Dikutip dari situs Kemenkes RI, berikut adalah cara pencegahan virus corona jenis baru:
- Sering cuci tangan pakai sabun
- Gunakan masker bila batuk atau pilek
- Konsumsi gizi seimbang, perbanyak sayur dan buah
- Hati-hati kontak dengan hewan
- Rajin olahraga dan istirahat cukup
- Jangan mengonsumsi daging yang tidak masak
- Bila batuk, pilek, dan sesak napas segera ke fasilitas kesehatan
Menurut Menkes Terawan dengan gaya hidup yang sehat dapat mencegah penularan virus corona. Jadi, pola hidup sehatlah harus terus dilakukan oleh masyarakat.
"Kita sesuaikan ajalah gerakan masyarakat hidup sehat itu sudah sangat cukup untuk mencegah virus corona ini merebak. Selama itu terus digaungkan dengan baik cukup untuk mencegahnya," kata Terawan di Balai Kota Depok, Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Senin (2/3/2020).
Pakai masker bila sakit
Bagi Anda yang sudah mengalami sakit, batuk, atau flu, maka gunakanlah masker. Ini merupakan cara untuk mencegah supaya virus yang Anda idap tidak menular ke orang lain ketika Anda batuk atau bersin, meski belum tentu virus itu corona.
Virus corona akan lebih mudah berjangkit ke tubuh yang lemah dan sakit. Jadi setiap orang hendaknya saling menjaga.
Minum jamu
Kedua, ini adalah tips mencegah corona dari guru besar biologi molekuler dari Universitas Airlangga (Unair), Chaerul Anwar Nidom, yakni minum jamu tertentu supaya daya tahan tubuh tidak menurun sehingga mudah terserang corona. Tips ini kemudian disampaikan kembali oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) sebagai imbauan untuk warganya.
Menurut pendapat Chaerul Anwar Nidom yang belakangan dikutip Risma, penularan virus corona bisa dicegah menggunakan temulawak, jahe, dan kunyit.
"Jadi sebetulnya untuk menghadapi saat ini (virus Corona) yang sederhana untuk menekan badai sitokin ada yang namanya kurkumin itu terdapat pada jahe, kunyit, temulawak yang buat bumbu masak dan minuman segar itu yang bisa menghambat badai sitokin," kata Chaerul saat berkunjung ke kantor Transmedia di Surabaya, Kamis (6/2/2020).
Guru Besar Unair Surabaya Prof Dr Mangestuti Agil mengajak masyarakat mengoptimalkan 'empon-empon', kata lain dari rempah-rempah itu, termasuk jahe, kunyit, dan temulawak.
Jangan tertipu obat palsu
Hingga saat ini, virus corona belum ada obatnya. Namun, banyak toko online di Indonesia menjual berbagai obat yang mengatas namakan 'obat virus corona'. Ketua Pusat Kajian Kesehatan (Puskakes) UHAMKA M Bigwanto mengimbau masyarakat jangan mudah tertipu dengan obat seperti itu.
"Masyarakat nggak perlu panik dan jangan tertipu dengan iklan obat di online, karena sampai sekarang obat spesifik untuk COVID-19 belum ada," ucap Bigwanto kepada detikcom, Senin (2/3/2020).dikutip detikdotcom
0 comments:
Posting Komentar