KANKER PAYUDARA (CA MAMAE)
A. PENGERTIAN.
Suatu
keadaan di mana sel kehilangan kemampuannya dalam mengendalikan kecepatan
pembelahan dan pertumbuhannya.
Normalnya, sel yang mati sama dengan
jumlah sel yang tumbuh. Apabila sel tersebut sudah mengalami malignansi/
keganasan atau bersifat kanker maka sel tersebut terus menerus membelah tanpa
memperhatikan kebutuhan, sehingga membentuk tumor atau berkembang “tumbuh baru”
tetapi tidak semua yang tumbuh baru itu bersifat karsinogen. (Daniele
gale 1996).
B. ETIOLOGI
Penyebab
spesifik dari kanker payudara secara spesifik belum diketahui. Adanya faktor hormonal, genetik serta lingkungan
diduga sebagai sebagai faktor pencetus. Perubahan genetik termasuk perubahan
atau mutasi dalam gen normal dan pengaruh protein baik yang menekan atau
meningkatkan perkembangan kanker payudara. Hormon steroid yang dihasilkan oleh
ovarium mempunyai peran penting dalam kanker payudara. Hormon estradiol dan
progesteron mengalami perubahan dalam lingkungan seluler yang dapat
mempengaruhi faktor pertumbuhan bagi kanker.
Neoplasma merupakan kelopmpok sel yang
berubah dengan ciri prolifersai sel berlebihan dan tidak berguna yang tidak
mengikuti pengaruh struktur jaringan sekitarnya. Neoplasma yang maligna terdiri
dari sel-sel kanker yang menunjukkan proliferasi yang tidak terkendali sehingga
mengganggu fungsi jaringan normal dengan menginfiltrasi dan memasuki dengan
cara etastasis. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel dimana telah
terjadi transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok sel-sel ganas
diantara sel normal. Proses jangka panjang terjadinya kanker adalah sebagai
berikut :
1. Fase induksi : 15-30 tahun
2. Fase in situ : 1-5 tahun
3. Fase
invasi
4. Fase
desiminasi : 1-5 tahun
D.
FAKTOR RESIKO
1. Riwayat pribadi tentang kanker payudara.
Risiko mengalami kanker
payudara pada payudara sebelah nya meningkat
hampir 1% setiap tahun
2. Anak perempuan atau saudara perempuan (hubungan keluarga
langsung) dari wanita dengan kanker payudara. Resikonya meningkat dua kali jika ibunya terkena kanker sebelum
usia 60 tahun dan resiko meningkat 4-6 kali jika kanker payudara terjadi pada 2
orang saudara langsung.
3. Menarkhe dini. Resiko meningkat pada
wanita yang mengalami menstruasi sebelum usia 12 tahun.
4. Nulipara dan usia maternal lanjut saat
kelahiran anak pertama. Wanita yang mempunyai anak pertama setelahg usia 30
tahun mempunyai resiko 2 kali lipat untuk mengalami kanker payudara
dibandingkan dengan wanita yang mempunyai anak pertama pada usia sebelum 20
tahun.
5. Menopause pada usia lanjut. Menopause
setelah usia 50 tahun meningkatkan resiko untuk mengalami kanker payudara.
6. Riwayat penyakit payudara jinak. Wanita
yang mempunyai tumor payudara disertai perubahan epitel proliferatif mempunyai
resiko 2 kali lipat untuk mengalami kanker payudara. Sedangkan wanita dngan
hiperplasia tipikal mempunyai resiko 4 kali lipat.
7. Pemajanan terhadap radiasi ionisasi
setelah masa pubertas dan sebelum usia 30 tahun beresiko hampir 2 kali lipat.
8. Kontraseptif oral. Wanita yang menggunakan
kontraseptif oral beresiko tinggi untuk mengalami kanker payudara.
9. Terapi penggantian hormon.
10. Masukan alkohol.
E.
MANIFESTASI KLINIS
Kanker payudara dapat terjadi pada bagian
mana saja tetapi kebanyakan terjadi pada kuadran atas terluar dimana sebagian
besar jaringan payudara terdapat. Tanda awal adalah adanya lesi yang tidak
terasa nyeri, terfiksasi dan keras dengan bats yang tidak teratur. Keluhan
nyeri yang menyebar pada payudara dan nyeri tekan yang terjadi saat menstruasi
biasanya berhubungan dengan penyakit payudara jinak.
Tanda dan gejal lanjut dari kanker
payudara meliputi kulit sekung (lesung),
retraksi atau deviasi putting susu, dan nyeri, nyeri tekan atau rabas khususnya
berdarah, dari putting. Kulit Peau d’ orange, kulit tebal dengan pori-pori yang
menonjol sama dengan kulit jeruk, dan atau ulserasi pada payudara keduanya
merupakan tanda lanjut dari penyakit.
Tanda dan gejala metastasis yang luas
meliputi nyeri pada daerah bahu, pinggang, punggung bagian bawah, atau pelvis,
batuk menetap, anoreksi atau berat badan yang turun, gangguan pencernaan,
pusing, penglihatan yang kabur dan sakit
kepala.
F.
KLASIFIKASI KANKER PAYUDARA
Klasifikasi kanker payudara menurut WHO (1968) :
1. Karsinoma duktal menginfiltrasi adalah
tipe histologis yang paling umum merupakan 75% dari semua jenis kanker
payudara. Kanker ini sangat jelas karena keras sat dipalpasi dan bermetastase
ke nodus aksila. Prognosisnya lebih buruk dibandingkan tipe kanker yang lain.
2. Karsinoma medular merupakan 6% dari kanker
payudara dan tumbuh dalam kapsul dalam duktus. Prognosisnya lebih baik.
3. Kanker musinus merupakan 3% dari kaknker
payudara. Prognosisnya lebih baik dari tipe kanker payudara yang lain.
4. Kanker duktal-tubular merupakan tipe yang
jarang terjadi dan merupakan 2% dari kanker payudara dengan metastase aksilaris
secara histologi tidak lazim. Prognosis sangat baik.
5. Kanker inflamatori adalah tipe kanker
payudara yang jarng (1%-2%) dengan gejal yang berbeda dengan kanker yang lain
yaitu dengan nyeri tekan dan sangat
nyeri. Payudara secara abnormal membesar dan keras. Kulit diatas tumor merah
dan agak kehitaman, sering terjadi edema dan retraksi puting susu.
G.
PEMERIKAAN PENUNJANG
1.
Laboratorium
a.
Morfologi sel darah
b. laju
endap darah
c. Tes
tumor marker (Carsino Embrionic Antigen / CEA) dalam serum atau
plasma
d.
Pemeriksaan sitologik
2. Tes
diagnosa lainnya
a. Non invasif
- Mamografi
- Radiologi (thorak)
- USG
- MRI
- Positive Emission Tomografi (PET)
b. Invasif
- Biopsi (AJH)
- Tru-Cut atau Core Biopsi
- Insisi Biopsi
- Eksisi Biopsi
H.
PENATALAKSANAAN MEDIS
1.
Pembedahan
a. Mastektomi Parsial
b. Mastektomi total dengan diseksi aksila rendah
c. Mastektomi radikal yang dimodifikasi
d. Mastektomi radikal
e. Mastektomi radikal yang diperluas
2. Non pembedahan (paliatif)
a. Penyinaran
b. Kemoterapi
c. Terapi hormon dan endokrin
I. KOMPLIKASI
Komplikasi utama adalah
metastase jaringan sekitarnya yang melalui kelenjar limfe dan pembuluh darah ke
organ-organ lain. Tempat yang sering terjadi metastase adalah paruparu, pleura,
tulang dan hati.
J. KEPUSTAKAAN
Arif Mansjoer, 2000, Kapita Selekta
Kedokteran, Penerbit Media Aeusculapius FK-UI, Jakarta
Doenges M.E.
at al., 1992, Nursing Care Plans, F.A. Davis Company, Philadelphia
Kuncara,
H.Y, dkk, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth, EGC,
Jakarta
Joane C.
Mc. Closkey, Gloria M. Bulechek, 1996, Nursing Interventions Classification
(NIC), Mosby Year-Book, St. Louis
Marion
Johnson, dkk, 2000, Nursing Outcome Classifications (NOC), Mosby
Year-Book, St. Louis
Marjory
Gordon, dkk, 2001, Nursing Diagnoses: Definition & Classification
2001-2002, NANDA
0 comments:
Posting Komentar